Renovasi Stasiun Jatinegara di lajur 1 dan 2 Sementara Tidak Dapat Dilalui

Renovasi Stasiun Jatinegara di lajur 1 dan 2 Sementara Tidak Dapat Dilalui

Renovasi Stasiun Jatinegara di lajur 1 dan 2 Sementara Tidak Dapat Dilalui – Semua Kereta dari Luar kota menuju Jakarta pasti melewati stasiun Jatinegara. Di Stasiun ini semua kereta pasti berhenti menurunkan penumpang untuk transit ke moda transportasi lain menuju tempat tinggalnya. Dari Stasiun ini dapat melanjutkan perjalanan dengan kereta api KRL, angkutan umum,bus kota, taxi, ojek dan lain sebagainya.

Stasiun ini merupakan stasiun bertemunya tiga jalur yang setiap harinya dilewati ratusan kereta api, yaitu jalur ke Pasar Senen, Manggarai, dan Bekasi. Stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 dan 2 sebagai sepur lurus ditambah satu jalur yang terhubung dengan dipo lokomotif yang terletak di sebelah barat laut stasiun.

Sejarah Stasiun Jatinegara

Pada awal mulanya Jatinegara bernama Meester Cornelis. Nama itu diangkat dari panggilan murid- murid kepada seseorang guru yang mengajar, mendirikan sekolah, serta berkhotbah di kawasan tersebut. Orang tersebut yaitu Cornelis Senen. setelah itu Namanya diganti jadi Jatinegara pada masa pendudukan Jepang sebab Jepang tidak ingin terdapat istilah Belanda. Nama Jatinegara berarti” Negeri Sejati”, istilah dari Pangeran Jayakarta yang terlebih dulu mendirikan perkampungan Jatinegara Kaum. Kampung ini didirikan setelah Belanda menghancurkan Keraton Sunda Kelapa serta terletak di antara Rawamangun serta Pasar Klender.

Renovasi Stasiun Jatinegara di lajur 1 dan 2 Sementara Tidak Dapat Dilalui

Stasiun ini berdiri 1910 dan diperkirakan dirancang oleh arsitek Ir. S. Snuyf, kepala sedangkan Biro Perancang Departemen Pekerjaan Umum. Kota Meester Comelis, terletak di kedua sisi Sungai Ciliwung, merupakan kotapraja yang mandiri, semenjak tahun 1935. Pada mulanya stasiun ini dinamakan Rawa Bangke, istilah buat rawa- rawa yang terletak di dekatnya, yang tampaknya pula memisahkan stasiun NIS Meester Cornelis serta seberang sungai. Stasiun lama BOS berupa lebih kecil dari stasiun lama NIS Weltevreden, terletak lebih ke arah barat serta masih pernah berperan sebagai kantor dinas selama beberapa waktu.

Renovasi Stasiun Jatinegara di lajur 1 dan 2 Sementara Tidak Dapat Dilalui

Baca Juga : Mengobati Nyeri Sendi Osteoporosis Dengan Obat Herbal RS Sinov Nasa

Pada awal mulanya S. Snuyff( SS) bermaksud untuk membangun stasiun yang besar untuk persinggahan kereta api mengarah Bandung. Harapannya adalah jika penumpang dari Weltevreden hendak memilih stasiun ini daripada Stasiun Kemayoran, yang kala itu merupakan stasiun SS yang paling utama, tetapi tidak bersifat permanen. Pengambilalihan jalan NIS ke Bogor, yang sedianya dibatalkan namun masih membolehkan perbaikan struktural serta senantiasa dipertahankan. Sehingga rencana tersebut tidak dipertimbangkan lebih lanjut. Walaupun begitu, kebutuhan akan suatu stasiun yang luas masih dirasakan karena Meester bakal menjadi stasiun penghubung yang penting selaku rangkaian yang baru ke stasiun Weltevreden serta jalan yang terdapat ke Tanjung Priok lewat Pasar Senen( van Ballegoijen de Jong 1992: 104). Ekspansi kota Batavia senantiasa menuju terus ke Meester Comelis. Stasiun baru ini dalam perencanaan diusahakan mempunyai karakteristik pedesaan Belanda, tetapi pula disesuaikan buat wilayah tropis. Tampaknya usaha itu membuahkan hasil.

Renovasi Stasiun Jatinegara di lajur 1 dan 2 Sementara Tidak Dapat Dilalui

Saat Ini Dilakukan Renovasi Stasiun Jatinegara

Saat ini Stasiun Jatinegara sedang berbenah. Renovasi Stasiun Jatinegara sedang dilakukan di jalur 1 dan 2 sehingga kedua jalur tidak bisa digunakan. Untuk memasuki dari area karcis ke lokasi peron harus sedikit bejalan agak jauh karena tertutup batas seng proyek. Semoga Renovasi Stasiun Jatinegara dapat segera dituntaskan agar semua lajur dapat digunakan.

Artikel Selanjutnya : Cara Memulai Bisnis Tanaman Hias Agar Dapat Berjalan Dengan Baik